Penyerapan Dan Akumulasi Logam Berat Oleh Tumbuhan
Tumbuhan dalam menyerap dan mengakumulasi logam berat, terdapat tiga
proses yaitu, menyerap logam berat dengan akar, translokasi logam dari
akar ke bagian tumbuhan tumbuhan lain, dan lokalisasi logam pada bagian
jaringan tertentu untuk menjaga agar tidak menghambat metabolisme
tumbuhan tersebut.
1. Penyerapan oleh akar
Agar tanaman dapat menyerap logam, maka logam harus dibawa dalam bentuk
larutan disekitar akar (rizosfer) dengan beberapa cara bergantung pada
spesies tanaman itu sendiri, senyawa-senyawa yang larut dalam air
biasanya diambil oleh akar bersama air, sedangkan senyawa-senyawa
hidrofobik diserap oleh permukaan akar. Dalam menyerap logam berat,
tumbuhan membentuk suatu enzim reduktase di membran akarnya. Reduktase
ini berfungsi mereduksi logam yang selanjutnya diangkut melalui
mekanisme khusus di dalam membran akar.
2. Translokasi di dalam tubuh tanaman
Setelah logam menembus edodermis akar, logam atau senyawa asing lain
mengikuti aliran transpirasi ke bagian atas tanaman melalui jaringan
pengangkut (xylem dan floem) ke seluruh bagian tanaman lainnya. Untuk
meningkatkan efisiensi pengangkutan, logam diikat oleh molekul khelat.
Berbagai molekul khelat yang berfungsi mengikat logam di hasilkan oleh
tumbuhan, misalnya histidin yang terikat pada Ni dan
fitokhelatin-glutation yang terikat pada Cd.
3. Lokasi logam pada jaringan
Hal ini bertujuan untuk menjaga agar logam tidak menghambat metabolisme
tanaman. Sebagai upaya untuk mencegah keracunan logam terhadap sel,
tanaman mempunyai mekanisme, misalnya dengan menimbun logam dalam organ
tertentu seperti akar (untuk Cd pada silene dioica), trikhoma (untuk
Cd), dan lateks (untuk Ni pada Serbetia acuminata).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar