Pengertian Arang Aktif
Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85%-95% karbon,
dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada
suhu tinggi. Ketika pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak
terjadi kebocoran udara di dalam ruangan pemanasan sehingga bahan yang
mengandung karbon tersebut hanya terkarbonasi dan tidak teroksidasi.
Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai
adsorben (penjerap). Daya jerap ditentukan oleh luas permukaan partikel
dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap arang
tersebut dilakukan aktifasi dengan aktifator bahan-bahan kimia ataupun
dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan
megalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang demikian
disebut arang aktif (Melita dan Tuti S, 2003).
Salah satu adsorben yang sering digunakan untuk mengadsorpsi zat
terlarut yaitu arang aktif. Arang aktif banyak digunakan dalam bidang
industri seperti industri gula, industri makanan dan minuman serta untuk
menghilangkan zat-zat warna dalam larutan. Jumlah zat yang diserap
setiap berat adsorben, tergantung konsentrasi dari zat terlarut. Namun
apabila adsorbenya sudah jenuh, konsentrasi tidak lagi berpengaruh
(Catur, 2002).
Arang aktif merupakan senyawa karbon amorph, yang dapat dihasilkan dari
bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan
dengan cara khusus untuk untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas.
Luas permukaan arang aktif berkisar antara 300-3500 m persegi/gram dan
ini berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan arang
aktif mempunyai sifat sebagai adsorben. Arang aktif dapad mengadsorpsi
secara selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas
permukaan. Daya serap arang aktif sangat besar, yaitu 25-1000% terhadap
berat arang aktif (Melita dan Tuti S, 2003).
Arang aktif bersifat sangat aktif dan akan menjerap apa saja yang kontak
dengan arang aktif tersebut, baik di air maupun di udara. Apabila
dibiarkan di udara terbuka, maka segara akan menjerap debu halus yang
terkandung di udara (polusi). Dalam waktu 60 jam biasanya arang aktif
dikemas dalam kemasan yang cukup kedap udara. Sampai tahap tertentu
beberapa jenis arang aktif dapat direaktifasi kembali (Suhardiyono,
2004).
Kerja arang aktif dalam mengadsorpsi kontaminan terjadi karena semua
molekul menggunakan gaya tarik menarik terutama molekul pada permukaan
padatan (permukaan karbon). Molekul bahan penjerap (adsorbat) mengumpul
pada permukaan arang aktif, disebabkan adanya gaya Van der Wals. Proses
adsorpsi akan berhenti apabila telah terjadi keseimbangan (dimana kadar
adsorbat dalam larutan dan dalam adsorben tetap).
Arang bisa digunakan sebagai bahan bakar. Penggunaan arang lebih
menguntungkan dibanding dengan kayu bakar karena arang memberikan kalori
pembakaran yang lebih tinggi dan asap yang lebih sedikit.
Gambar: Kegunaan arang sebagai bahan bakar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar