Selasa, 21 Maret 2017

Pengertian Arang Aktif

Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85%-95% karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi. Ketika pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak terjadi kebocoran udara di dalam ruangan pemanasan sehingga bahan yang mengandung karbon tersebut hanya terkarbonasi dan tidak teroksidasi. Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai adsorben (penjerap). Daya jerap ditentukan oleh luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap arang tersebut dilakukan aktifasi dengan aktifator bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan megalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang demikian disebut arang aktif (Melita dan Tuti S, 2003).
Salah satu adsorben yang sering digunakan untuk mengadsorpsi zat terlarut yaitu arang aktif. Arang aktif banyak digunakan dalam bidang industri seperti industri gula, industri makanan dan minuman serta untuk menghilangkan zat-zat warna dalam larutan. Jumlah zat yang diserap setiap berat adsorben, tergantung konsentrasi dari zat terlarut. Namun apabila adsorbenya sudah jenuh, konsentrasi tidak lagi berpengaruh (Catur, 2002).
Arang aktif merupakan senyawa karbon amorph, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Luas permukaan arang aktif berkisar antara 300-3500 m persegi/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan arang aktif mempunyai sifat sebagai adsorben. Arang aktif dapad mengadsorpsi secara selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap arang aktif sangat besar, yaitu 25-1000% terhadap berat arang aktif (Melita dan Tuti S, 2003).
Arang aktif bersifat sangat aktif dan akan menjerap apa saja yang kontak dengan arang aktif tersebut, baik di air maupun di udara. Apabila dibiarkan di udara terbuka, maka segara akan menjerap debu halus yang terkandung di udara (polusi). Dalam waktu 60 jam biasanya arang aktif dikemas dalam kemasan yang cukup kedap udara. Sampai tahap tertentu beberapa jenis arang aktif dapat direaktifasi kembali (Suhardiyono, 2004).
Kerja arang aktif dalam mengadsorpsi kontaminan terjadi karena semua molekul menggunakan gaya tarik menarik terutama molekul pada permukaan padatan (permukaan karbon). Molekul bahan penjerap (adsorbat) mengumpul pada permukaan arang aktif, disebabkan adanya gaya Van der Wals. Proses adsorpsi akan berhenti apabila telah terjadi keseimbangan (dimana kadar adsorbat dalam larutan dan dalam adsorben tetap).
Arang bisa digunakan sebagai bahan bakar. Penggunaan arang lebih menguntungkan dibanding dengan kayu bakar karena arang memberikan kalori pembakaran yang lebih tinggi dan asap yang lebih sedikit. 
Gambar: Kegunaan arang sebagai bahan bakar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar