Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Melati Putih
Bunga melati yang putih dan wangi dianggap sebagai lambang kesucian.
Pada upacara-upacara adat Jawa, melati merupakan bunga yang sangat
penting. Dalam upacara perkawinan misalnya, bunga ini digunakan sebagai
hiasan sanggul dan hiasan dada mempelai wanita, sedangkan untuk mempelai
prianya berupa untaian bunga yang menghiasi keris dan pula sebagai
kalung. Minyak asiri yang terkandung pada bunga ini sangat bermanfaat
dalam industri minyak wangi. Senyawa utamanya ialah minyak yasmin.
Melati (Jasminum sambac) merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Ada beberapa orang yang mempercayai apabila seseorang yang mengalami pusing cukup menghirup wangi bunga melati dapat menentramkan pikirannya. Kandungan kimia pada bunga melati yaitu indol, benzyl, livalylacetat dipercaya dapat mengobati penyakit seperti sakit kepala, sesak napas, demam, kelebihan asi dan sakit mata.
Klasifikasi Tanaman Melati Putih
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Spesies : Jasminum sambac (L.) W. Ait.
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Spesies : Jasminum sambac (L.) W. Ait.
Morfologi Tanaman Melati Putih
Di antara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli
botani baru sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan yaitu melati
hutan (J. multiflorum Andr.), melati putih (J. sambac Ait.), melati raja
(J. rex), J. parkeri Dunn., J. mensy, J. Revolutum, melati cablanca (J.
Officinale), melati australia (J. simplicifolium), dan melati hibrida.
Sebagian besar jenis melati tumbuh di hutan-hutan karena belum terungkap
potensi ekonomis dan sosialnya.
Melati adalah tanaman semak, ketinggian 0,3-2 m. Daunnya bertangkai pendek, helaian daun berbentuk bulat telur, tepi daun rata, panjang 2,5-10 cm, dan lebarnya 1,5-6 cm (Suryowinoto, 1997).
Tanaman melati yang kita kenal yakni famili Oleaceae, tumbuh lebih dari setahun (perennial), bersifat perdu dan merambat. Batangnya berkayu berbentuk bulat sampai segi empat, berbuku-buku, dan bercabang banyak seolah-olah merumpun. Daunnya berbentuk bulat telur (oval, elips) dan berwarna hijau mengilap.
Bunga melati berbentuk terompet dengan warna bervariasi yakni putih, kuning cerah, dan merah muda, tergantung pada jenis atau spesiesnya. Melati yang bunganya berwarna putih antara lain melati hutan (J. multiflorum), melati putih (J. sambac), melati raja (J. rex), dan melati australia (J. simplicifolium). Sementara melati berbunga kuning adalah J. revolutum dan J. mensy, atau J. primulinum. Ada juga warna bunga merah muda dimiliki oleh melati hibrida hasil persilangan antara J. Beeasianum dan J. officinale. Bunga melati hutan yang ditemukan tumbuh di Indonesia kadang-kadang berwarna putih kemerah-merahan atau kekuning-kuningan.
Umumnya, bunga melati tumbuh di ujung tanaman. Susunan mahkota bunga tunggal atau ganda (bertumpuk), beraroma harum tetapi beberapa jenis bunga melati ada yang memiliki aroma tidak harum.
Sistem perakaran tanaman melati adalah akar tunggang dan akar-akar cabang yang menyebar ke semua arah dengan kedalaman 40-80 cm. Dari akar yang terletak dekat permukaan tanah kadang-kadang tumbuh tunas atau cikal bakal tanaman baru (Rukmana, 1997).
Melati adalah tanaman semak, ketinggian 0,3-2 m. Daunnya bertangkai pendek, helaian daun berbentuk bulat telur, tepi daun rata, panjang 2,5-10 cm, dan lebarnya 1,5-6 cm (Suryowinoto, 1997).
Tanaman melati yang kita kenal yakni famili Oleaceae, tumbuh lebih dari setahun (perennial), bersifat perdu dan merambat. Batangnya berkayu berbentuk bulat sampai segi empat, berbuku-buku, dan bercabang banyak seolah-olah merumpun. Daunnya berbentuk bulat telur (oval, elips) dan berwarna hijau mengilap.
Bunga melati berbentuk terompet dengan warna bervariasi yakni putih, kuning cerah, dan merah muda, tergantung pada jenis atau spesiesnya. Melati yang bunganya berwarna putih antara lain melati hutan (J. multiflorum), melati putih (J. sambac), melati raja (J. rex), dan melati australia (J. simplicifolium). Sementara melati berbunga kuning adalah J. revolutum dan J. mensy, atau J. primulinum. Ada juga warna bunga merah muda dimiliki oleh melati hibrida hasil persilangan antara J. Beeasianum dan J. officinale. Bunga melati hutan yang ditemukan tumbuh di Indonesia kadang-kadang berwarna putih kemerah-merahan atau kekuning-kuningan.
Umumnya, bunga melati tumbuh di ujung tanaman. Susunan mahkota bunga tunggal atau ganda (bertumpuk), beraroma harum tetapi beberapa jenis bunga melati ada yang memiliki aroma tidak harum.
Sistem perakaran tanaman melati adalah akar tunggang dan akar-akar cabang yang menyebar ke semua arah dengan kedalaman 40-80 cm. Dari akar yang terletak dekat permukaan tanah kadang-kadang tumbuh tunas atau cikal bakal tanaman baru (Rukmana, 1997).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar