Klasifikasi Dan Morfologi Serai Wangi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tanaman serai terutama
batang dan daunnya mengandung zat-zat seperti geraniol, metil heptenon,
terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik dan terutama sitronelal
yang bisa dimanfaatkan sebagai penghalau nyamuk (Balittro, 2010).
Penelitian tentang manfaat tanaman serai wangi C.nardus (L.) Randle terus dilakukan dan dikembangkan seiring membangun kesadaran masyarakat untuk beralih keproduk-produk alam. Khoirotunnisa (2008) menyatakan bahwa serai wangi C. nardus (L.) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai anti-jamur utamanya terhadap jamur Malassezia furfur (jamur penyebab penyakit kulit yang disebut dengan “panu”) secara invitro dan sebagai penghalau nyamuk Aedes.
Klasifikasi Serai Wangi
Klasifikasi Serai Wangi | |
Regnum | Plantae |
Divisio | Spermatophyta |
Classis | Monocotyledoneae |
Ordo | Poales |
Familia | Poaceae |
Genus | Cymbopogon |
Spesies | Cymbopogon nardus (L.) Randle |
Morfologi Serai Wangi
Pada tanaman serai wangi C. nardus (L.) Randle merupakan tanaman dengan
habitus terna perenial, serai wangi C. nardus (L.) Randle merupakan
tanaman dari suku Poaceae yang sering disebut deangan suku
rumput-rumputan (Tora, 2013).
Akar
Tanaman serai wangi C. nardus (L.) Randle memiliki akar yang besar. Akarnya merupakan jenis akar serabut yang berimpang pendek (Arzani dan Riyanto, 1992).
Batang
Batang tanaman serai wangi C. nardus (L.) Randle bergerombol dan berumbi, serta lunak dan berongga. Isi batangnya merupakan pelepah umbi untuk pucuk dan berwarna putih kekuningan. Namun ada juga yang berwarna putih keunguan atau kemerahan. Selain itu, batang tanaman serai wangi C. nardus (L.) Randle juga bersifat kaku dan mudah patah. Batang tanaman ini tumbuh tegak lurus di atas tanah (Arzani
Dan Riyanto, 1992).
Daun
Daun tanamanserai berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya kesat, panjang, runcing dan daun tanaman ini memiliki bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing dan berbau citrus ketika daunnya diremas. Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang daun tanaman serai tersusun sejajar. Letak daun pada batang tersebar. Panjang daunnya sekitar 50-100 cm, sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. Daging daun tipis, serta pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus(Arzani dan Riyanto, 1992).
Akar
Tanaman serai wangi C. nardus (L.) Randle memiliki akar yang besar. Akarnya merupakan jenis akar serabut yang berimpang pendek (Arzani dan Riyanto, 1992).
Batang
Batang tanaman serai wangi C. nardus (L.) Randle bergerombol dan berumbi, serta lunak dan berongga. Isi batangnya merupakan pelepah umbi untuk pucuk dan berwarna putih kekuningan. Namun ada juga yang berwarna putih keunguan atau kemerahan. Selain itu, batang tanaman serai wangi C. nardus (L.) Randle juga bersifat kaku dan mudah patah. Batang tanaman ini tumbuh tegak lurus di atas tanah (Arzani
Dan Riyanto, 1992).
Daun
Daun tanamanserai berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya kesat, panjang, runcing dan daun tanaman ini memiliki bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing dan berbau citrus ketika daunnya diremas. Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang daun tanaman serai tersusun sejajar. Letak daun pada batang tersebar. Panjang daunnya sekitar 50-100 cm, sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. Daging daun tipis, serta pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus(Arzani dan Riyanto, 1992).
Bunga, Biji dan Buah
Tanaman serai jenis ini jarang sekali memiliki bunga. Kalaupun ada, pada umumnya bunganya tidak memiliki mahkota dan merupakan bunga berbentuk bulir. Buah tanaman serai jenis C. nardus jarang sekali atau bahkan tidak memiliki buah. Sedangkan bijinya juga jarang sekali (Arzani dan Riyanto, 1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar