Selasa, 21 Maret 2017

Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Rosella

Rosella dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis dan subtropics. Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) merupakan anggota famili Malvaceae. Tanaman ini mempunyai habitat asli di daerah yang terbentang dari India sampai Malaysia.

Klasifikasi Tanaman Rosella

Klasifikasi  Kubis
Kingdom  Plantae 
SubkingdomTracheobionta
Super Divisi  Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta 
Subdivisi  Angiospermae
Class Dicotyledonae
Bangsa  Malvales
Family Malvaceae
Genus Hibiscus Linn
Spesies  Hibiscus sabdariffa Linn

Morfologi Tanaman Rosella

Batang dan Daun

Rosela merupakan herba tahunan yang bisa mencapai ketinggian 0,5-3 m. Batangnya bulat, tegak, berkayu dan berwarna merah. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur, pertulangan menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan pangkal berlekuk. Panjang daun 6-15 cm dan lebarnya 5-8 cn. Tangkai daun bulat berwarna hijau dengan panjang 4-7 cm (Maryani dan Kristiana, 2005).

Bunga

Bunga rosela yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga tunggal. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, pangkalnya saling berlekatan dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering dianggap bunga oleh masyarakat (Maryani dan Kristiana, 2005). Mahkota bunga berbentuk corong, terdiri dari 5 helaian, panjangnya 3-5 cm. Tangkai sari yang merupakan tempat melekatnya kumpulan benangsari berukuran pendek dan tebal, panjang dan lebarbya sekitar 5 mm. Putiknya berbentuk tabung, berwarna kuning atau merah (Maryani dan Kristiana, 2008).

Buah dan Biji


Buahnya berbentuk kerucut, berambut, terbagi menjadi 5 ruang dan berwarna merah. Bentuk giji menyerupai ginjal, berbulu dengan panjang 5 mm dan lebar 4 mm. Biji berwarna putih saat masih muda dan berwarna abu-abu setelah tua (Maryani dan Kristiana, 2005).

Manfaat Rosella

Selain memiliki cita rasa segar, kelopak bunga Rosella memiliki efek farmakologis yang cukup lengkap, seperti diuretik, onthelmitik, antibakteri, antiseptic, antiradang, menurunkan panas, mencegah gangguan jantung, kanker darah dan menstimulasi gerak peristaltik usus (Kustyawati dan Sulastri 2008).

Aktifitas antioksidan rosela telah banyak dibuktikan oleh beberapa penelitian, diantaranya yaitu Farombie dan Ige (2007) yang membuktikan bahwa pemberian ekstrak kelopak bunga rosela dengan dosis 200 mg/kg secara oral pada tikus putih secara signifikan mampu menurunkan glukosa darah sampai 57 %. Agoreyo dkk (2007), ekstrak kelopak bunga Rosela dengan dosis 0,8 ml/kg dapat menurunkan kadar kolestrol darah. Mojiminiyi, dkk (2007), ekstrak kelopak Rosela dengan dosis 1-125 mg/kg yang diberikan melalui injeksi intra vena/suntik dapat menurunkan Hypertensi/anti hypertensi. Kirdpon et al (1994) dalam Orisakwe (2003) menambahkan, bahwa jus rosela antara 16-24 g pada manusia, mampu meningkatkan kadar serum dalam darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar