Selasa, 21 Maret 2017

Kalisifikasi dan Morfologi Tanaman Terong

Tanaman terong (Solanum melongena L), termasuk dalam family solanceae yang menghasilkan biji,  (Spermatophyta) dan biji yang dihasilkan berkeping dua. Beberapa jenis terung yang sangat di kenal oleh masyarakat indonesia yaitu terung kopek yang mempunyai buah besar dan berbentuk bulat agak  memanjang dengan ujung buah tumpul, terung craigi dan yang mempunyai buah berukuran sedang dan berbentuk bulatan memanjang sehingga tampak lebih langsungdengan ujung buah meruncing, terung yang berbentuk bulat yang memiliki bentuk buah yang bulat seperti terung pendek.
Klasifikasi dan Morfologi Terong (Solanum melongena L)
Klasifikasi Tanaman Terong
Klasifikasi Terong
Nama latin Solanun melongena L
Kingdom Plantae 
Subkingdom Trachebionta 
Super divisi Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta 
Kelas Magnoliopsida 
Subkelas Asteridae
Ordo Solanales
Famili Solamaceae 
Genus Solanum
spesies Solanum melongena L
Morfologi Tanaman Terong
1. Akar
Akar tanaman terong adalah akar tunggang yang dangkal, banyak cabang, dan memiliki buluh yang kasar.
2. Batang
Batang tanaman terong di bedakal menjadi dua macam, yaitu batang utama (batang primer) dan percabang (batang sekunder). Dalam perkemban perkembangan batang sekunder ini akan mempunyai percabangan baru. Batang utama merupakan penyangga berdirinya tanaman, sedang percabangan adalah bagian tanaman yang mengeluarkan bunga. Batang utama bentuknya persegi (angularis), sewaktu muda berwarna ungu kehijauan, setelah dewasa menjadi ungu kehitaman (Imdad, 2001). 
3. Daun
Daun terong terdiri atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun seperti ini lazim disebut daun bertangkai. Tangkai daun berbentuk slindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal, panjang berkisar antara 5-8 cm. Helaian daun terdiri dari ibu tulang daun, terdiri  atas ibu tulang daun, tulang cabang dan urat-urat daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan dari tangkai daun yang makin mengecil kearah pucuk. Lebar helaian daun 7-9 cm atau lebih sesuai varietasnya. Panjang daun antara 12-20  cm. Bangun daun berupa belah ketupathingga oval, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun mruncing, dan sisi bertoreh. 
4. Bunga
Bunga terong merupakan bunga banci atau bunga berkelamin dua, dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin wanita (putik). Bunga seperti ini dinamakan bunga  lengkap. Perhiasan bunga yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga.
5. Buah
Buah terong merupakan buah sejati tuggal dan berdaging tebal, lunak, serta tidak akanpecah bila buah telah masak. Daging buah lunak dan berair. Daging buah ini merupakan bagian yang enak dimakan. 
6. Biji
Biji-biji terdapat bebas dalam daging buah. Biji terong sangat mengkilap, berlendir, berbentuk bulat lonjong dan juga berwrna coklat hingga kehitaman.

Syarat Tumbuh

a. Iklim

Tanaman terong dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran rendah sampai dataran tinggi ±1000 m dpl. Selama pertumbuhannya, terong menghendaki suhu antara 22 derajat-23 derajat Celcius. Cuaca panas, dan iklimnya kering sehingga sangat cocok ditanam pada musim kemarau pada keadaan cuaca  panas akan merangsang dan mempercepat proses pembungaan ataupun pembuahan. Untuk mendapat  produksi yang tinggi, tempat penanaman terung harus terbuka (mendapat sinar matahari) yang cukup. Di tempat yang terlindung pertumbuhan tanaman terung akan kurus dan kurang produktif (Rukmana, 1994). 

b. Tanah 

Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terug yaitu tanah yang remah, lempung berpasir, dan cukup bahan organik. Dengan kondisi tersebut, biasanya aerasi dan drainasenya baik, tidak mudah tergenang air. Sebenarnya terung dapat di tanam di segala jenis tanah, asal cukup bahan organik. Keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman terung sekitar 6,0-6,5 (Pracaya, 2002).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar