Pengertian Tanaman Hanjuang (Cordilyne fruticosa A. Chev)
Berbagai aktifitas manusia dapat mencemarkan lingkungan. Tnaman hias
selain sebagai penghias halaman (pekarangan) rumah, juga dapat berfungsi
sebagai pemelihara lingkungan karena dapat meredam getaran suara,
menyaring debu, menyerap gas-gas beracun hasil pembakaran kendaraan
bermotor maupun pabrik dan memelihara keadaan lingkungan seperti suhu
udara, kelembapan dan angin dalam batas-batas yang nyaman untuk
ditinggali. Tanaman hias juga merupakan unsur pembentuk lingkungan
kehidupan manusia dengan alam sekitar yang satu sama lain saling
membantu dengan kodrat alami (Ariyanto, 2006).
Tanaman Hanjuang merupakan tanaman perdu tegak yang tingginya bisa
mencapai 2-4 meter dan jenis tanaman yang jarang bercabang. Hanjuang
banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias, sering ditemukan pada
pemakaman umum, sebagai tanaman pagar, tumbuh dan terdapat di dataran
rendah sampai dengan ketinggian 1.900 m dpl.
Tanaman ini termasuk keluarga Lilliaceae atau bawang-bawangan. Di
Indonesia sering disebut dengan nama-nama sebagai berikut: Bak-Juang,
bobolo, senjuang (Sulawesi), hanjuang, kayu urip, andong (Jawa), tawaung
(Nusa Tenggara). Nama asingnya adalah : Limietstruik, grenzdrachenbaum.
Ada ciri khusus tanaman tersebut, pada batang bekas daun yang rontok
akan terlihat berbentuk cincin. Tanamannya berdaun tunggal dengan jenis
warna daun ada yang merah kecoklatan dan ada yang berwarna hijau daun.
daunnya berbentuk lanset dengan panjang sekitar 30-50 cm sedangkan lebar
daun 5-10 cm, pada ujung dan pangkalnya berbentuk runcing, letak
daunnya terutama di ujung batang terlihat berjejal dengan susunan
seperti spiral. Bunganya berbentuk malai dengan panjang sekitar 30 cm,
warnanya hijau ungu, ada juga yang bewarna kuning muda. daunnya bisa
dipakai sebagai pembungkus makanan. Perbanyakan tanaman bisa dilakukan
dengan cara stek atau pemisahan tunas (Pemiwan, 2009).
Secara harfiah maupun filosopi, Hanjuang sendiri memiliki makana sebagai
pembatas ruangan. Tanaman hanjuang mempunyai rasa manis, hambar, dan
sifatnya sejuk, mempunyai efek farmakologis sebagai penghenti
pendarahan, bersifat menyejukan darah dan menghilangkan bengkak. Tanaman
hanjuang banyak digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit dan
gangguan kesehatan yang disertai pendarahan seperti TBC paru-paru yang
disertai batuk darah, pendarahan pada kehamilan, haid yang banyak, air
kemih berdarah, wasir berderah, luka berderah atau digunakan pada
gangguan pencernaan seperti diare, disentri dan sakit maag (Pemiwan,
2009).
Tanaman hanjuang selain sebagai tanaman hias maupun obat ternyata
menurut penelitian yang dilakukan oleh Ahli Informasi Pertanian
Indonesia (Indonesian Lead Information Center) bahwa tanaman tersebut
dapat menyerap logam berat timbal. Penelitian ini diperkuat oleh Badan
Penelitian Antariksa Amerika Serikat (NASA) membuktikan bahwa daun
tanaman ini memiliki kemampuan anti bakterial sehingga memiliki
kemampuan menyerap racun yang sangat tinggi. Hanjuang juga banyak
menyerap racun dari jenis formaldehid yang bersumber dari lem atau
eternit pada plafon rumah. Hanjuang mampu menyerap antara 18.000-27.292
mikro gram trikloroetilen, 25.968 mikrogram benzena serta 20.459
mikrogram formaldehida, untuk setiap 24 jam, untuk setiap tanaman dalam
pot ukuran diemeter 20 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar