lasifikasi Dan Morfologi Jamur Collectotrichum capsici
Collectotrichum capsici merupakan makhluk hidup dari kerajaan
fungi/jamur. Makhluk hidup inilah penyebab timbulnya penyakit Antraknosa
yang sering ditemukan menyerang tanaman budi daya salah satunya yaitu
tanaman cabai.
Penyakit antraknosa disebut juga patek atau busuk buah. Serangan lebih
sering terjadi pada musim hujan. Bagian utama yang diserang adalah buah
cabai, sehingga mengakibatkan buah busuk. Gejala serangan mula-mula
terdapat bercak tak beraturan pada buah. Massa spora jamur berwarna
merah jambu ke orange terbentuk dalam cincin yang konsentris pada
permukaan bercak. Bercak ini agak terbenam dan berair. Busuk akan
melebar dan kemudian muncul bisul-bisul atau titik-titik hitam (Rusli et
al, 1997).
Klasifikasi Collectotrichum capsici
Klasifikasi Collectotrichum capsici | |
Kingdom | Fungi |
Divisio | Ascomycota |
Classis | Pyrenomycetes |
Ordo | Sphaeriales |
Familia | Polystigmataceae |
Genus | Collectotrichum |
Spesies | Collectotrichum capsici |
Morfologi Collectotrichum capsici
Miselium terdiri dari beberapa septa, inter dan intraseluler hifa.
Aservulus berbentuk hemispirakel dengan ukuran 70-120 mikrometer. Seta
menyebar, berwarna coklat gelap sampai coklat muda, terdiri dari
beberapa septa. Konidiofor tidak bercabang, massa konidia nampak
berwarna kemerah-merahan. Konidia berada pada ujung konidiofor. Konidia
berbentuk hialin, uniseluler, ukuran 17-18 x 3-4 mikrometer. Konidia
dapat berkecambah pada permukaan buah yang hijau atau merah tua. Tabung
kecambah akan segera membentuk apresorium (Singh, 1998).
Pertumbuhan awal jamur Colletotrichum capsici membentuk koloni miselium yang berwarna putih dengan miselium yang timbul di permukaan. Kemudian secara perlahan-lahan berubah menjadi hitam dan akhirnya berbentuk aservulus. Aservulus ditutupi oleh warna merah muda sampai coklat muda yang sebetulnya adalah massa konidia (Rusli et al, 1997).
Pertumbuhan awal jamur Colletotrichum capsici membentuk koloni miselium yang berwarna putih dengan miselium yang timbul di permukaan. Kemudian secara perlahan-lahan berubah menjadi hitam dan akhirnya berbentuk aservulus. Aservulus ditutupi oleh warna merah muda sampai coklat muda yang sebetulnya adalah massa konidia (Rusli et al, 1997).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar