Klasifikasi Dan Morfologi Jamur Tiram Putih
Morfologi Jamur Tiram Putih
Bentuk morfologi jamur bervariasi, mulai dari yang sangat sederhana
yaitu terdiri atas satu sel (pada khamir/yeast), bentuk serat atau
miselia (misalnya jamur tempe atau oncom), bentuk tubuh buah (misalnya
jamur merang, jamur kancing, jamur shitake, bentuk bilah, bunga karang,
payung sampai kulit kerang (tiram), sehingga masyarakat menyebutnya
jamur tiram (Suriawiria, 2002).
Menurut Soenanto (2001), jamur tiram putih atau white mushroom juga
dikenal dengan istilah jamur shimeji (Jepang). Sesuai dengan namanya
jamur ini memiliki tudung atau buah yang bewarna putih susu, dan
diameter tudung jamur dewasa 4-15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram,
cembung kemudian menjadi rata atau kadang-kadang membentuk corong,
permukaan licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi didak lengket,
warna bervariasi dari putih sampai abu-abu, coklat, atau coklat tua
(kadang-kadang kekuningan pada jamur dewasa), tepi menggulung kedalam,
pada jamur muda sering bergelombang atau bercuping. Daging tebal,
bewarna putih kokoh, tetapi lunak pada bagian yang berdekatan dengan
tangkai. Bilah cukup berdekatan, lebar, warna putih keabuan dan sering
kali berubah menjadi kekuningan ketika dewasa. Tangkainya pendek kokoh,
dan tidak ditengah atau lateral (tetapi ada juga dipusat), panjang
0,5-0,4 cm, pada umumnya berambut atau berbulu kapas paling sedikit di
dasar. Warna spora putih sampai ungu atau abu-abu keunguan, berukuran
7-9 x 3-4 mikron, bentuk lonjong, dan licin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar