Pengertian Insektisida Nabati
Menurut Sudarmo (2005), insektisida adalah subtansi kimia yang digunakan
untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama. Insektisida nabati
adalah insektisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan atau
berasal dari alam. Insektisida nabati merupakan produk alam dari
tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang
mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif. Menurut
Kardinan (2003), beberapa tumbuhan telah diketahui mengandung
bahan-bahan kimia yang dapat membunuh, menarik, atau menolak serangga,
dengan cara menghasilkan racun, ada juga yang mengandung senyawa-senyawa
kompleks yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan serangga, sistem
pencernaan, atau mengubah perilaku serangga.
Insektisida nabati memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan jika
dibandingkan dengan insektisida sintesis. Secara umum, adapun beberapa
keunggulan dari insektisida nabati, antara lain:
- Jenis insektisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan (ramah lingkungan).
- Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.
- Dapat membunuh hama dan mencegah penyakit pada tanaman.
- Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tumbuhan: tumbuhan orok-orok, kotoran ayam.
- Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk dijumpai bahkan tersedia bibit secara geratis (ekonomis).
- Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis (Novizan, 2002).
Sedangkan beberapa kelemahan pestisida nabati antara lain:
- Karena residunya mudah hilang, maka ketetapan waktu pemberian ekstrak agar efektif harus diperhatikan dan mungkin harus sering diaplikasikan.
- Memiliki residu racun yang lebih rendah dibandingkan insektisida sintesis.
- Produksi insektisida nabati secara masal untuk keperluan komersial masih menghadapi beberapa kendala (Novizan, 2002).
Pengujian Insektisida Nabati
Untuk mengetahui kemanjuran suatu produk insektisida nabati, diperlukan
suatu pengujian kemanjuran. Pengujian dilaksanakan di laboratorium atau
di ruangan terlebih dahulu dan selanjutnya dilaksanakan di lapangan
(Sudarmo, 2005).
Pada dasarnya pengujian insektisida nabati ini dengan metode sederhana
dapat dikelompokan menjadi: (1) metode residu pada daun; (2) pengujian
efek kontak; (3) metode pencampuran makanan; (4) pengujian efek sistemik
(Sudarmo, 2005).
Proses Masuknya Racun Ke Tubuh Serangga
Menurut Prasetiyo dan Yusuf (2004), dilihat dari cara kerja insektisida
dalam membunuh hama dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
- Racun perut, merupakan racun yang mampu membunuh serangga melalui pencernaannya.
- Racun kontak, merupakan racun yang mampu membunuh serangga melalui kontak atau sentuhan.
- Racun gas atau fumigant, merupakan racun yang mampu mengendalikan serangga melalui sistem pernapasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar