Pengertian Cekaman Kekeringan
Kekeringan adalah kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa
yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya
kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus menerus mengalami
curah hujan dibawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan
menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat
penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh
manusia. Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan
suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada
pertanian dan ekositem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi
kekeringan merupakan suatu proses hingga batasan kekeringan dalam setiap
bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang
singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang
signifikan. Kekeringan terbagi menjadi tiga yaitu:
- Kekeringan ringan yaitu jika potensial air daun menurun 0,1 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 8-10%.
- Kekeringan sedang yaitu jika potensial air daun menurun 1,2 s/d 1,5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 10-20%.
- Kekeringan berat yaitu jika potensial air daun menurun >1,5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun >20%.
Sedangkan cekaman kekeringan diartikan sebagai segala perubahan kondisi
lingkungan atau pengaruh buruk kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan yang mungkin akan menurunkan atau merugikan pertumbuhan
atau perkembangan tumbuhan (Salisbury dan Ross, 1995). Untuk memacu
produktivitas, strategi yang dapat dikembangkan dilahan kekeringan
adalah:
- Memberikan input yang tinggi dengan memanipulasi lahan sehingga menjadi sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
- Menggunakan varietas tanaman yang adaptif terhadap kondisi lahan kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar