Klasifikasi Dan Morfologi Jamur Kuping
Gambaran Umum Jamur Kuping
Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly
fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur
jelly yang unik (Volk, 2009). Fungi yang masuk ke dalam kelas ini
umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang.
Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal
dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel
penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua
miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Jamur ini disebut
jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga
manusia (kuping).
Klasifikasi Jamur Kuping
Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Phragmobasidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Family : Auriculaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia auricula
Filum : Basidiomycota
Kelas : Phragmobasidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Family : Auriculaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia auricula
Morfologi Jamur Kuping
Karakteristik jamur kuping ini adalah memiliki tubuh buah yang kenyal
(mirip gelatin) jika dalam keadaan segar. Namun, pada keadaan kering,
tubuh buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang.
Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau
kadang dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis
berdaging, dan kenyal. Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam
atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat
tua. Jenis jamur kuping yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi
adalah yang memiliki warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna
hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil. Jamur
kuping merupakan salah satu jamur konsumsi yang umum dikeringkan
terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif
singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran
segarnya (Gunawan, 2000)
Cara Reproduksi Jamur Kuping
Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora (Hastiono, 2004).
Cara Reproduksi Jamur Kuping
Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora (Hastiono, 2004).
Siklus Hidup Jamur Kuping
Siklus hidup pada jamur kuping hampir serupa dengan siklus hidup pada jamur tiram dan shiitake yaitu tubuh buah yang sudah tua akan menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan, dan jumlahnya banyak. Apabila spora tersebut jatuh pada kondisi dan tempat yang sesuai dengan persyaratan hidupnya (misalnya di kayu mati atau bahan yang mengandung selulosa dan dalam kondisi yang lembab) maka spora tersebut akan berkecambah dan membentuk miselium melalui beberapa fase. Pada fase pertama, miselium primer yang tumbuh akan terus menjadi banyak dan meluas. Selanjutnya akan berkembang menjadi miselium sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselium pada bagian permukaan miselium sekunder dengan diameter sekitar 0.1 cm). Dari primordial akan tumbuh dan terbentuk kuncup tubuh buah (pada tingkat awal) yang semakin lama akan semakin membesar (kurang lebih 3-5 hari). Kemudian, dari primordial akan tumbuh tubuh buah jamur yang bentuknya lebar, yang pada saat tua dapat dipanen.
Siklus hidup pada jamur kuping hampir serupa dengan siklus hidup pada jamur tiram dan shiitake yaitu tubuh buah yang sudah tua akan menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan, dan jumlahnya banyak. Apabila spora tersebut jatuh pada kondisi dan tempat yang sesuai dengan persyaratan hidupnya (misalnya di kayu mati atau bahan yang mengandung selulosa dan dalam kondisi yang lembab) maka spora tersebut akan berkecambah dan membentuk miselium melalui beberapa fase. Pada fase pertama, miselium primer yang tumbuh akan terus menjadi banyak dan meluas. Selanjutnya akan berkembang menjadi miselium sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselium pada bagian permukaan miselium sekunder dengan diameter sekitar 0.1 cm). Dari primordial akan tumbuh dan terbentuk kuncup tubuh buah (pada tingkat awal) yang semakin lama akan semakin membesar (kurang lebih 3-5 hari). Kemudian, dari primordial akan tumbuh tubuh buah jamur yang bentuknya lebar, yang pada saat tua dapat dipanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar