Pengertian Sekam Padi
Sekam padi sering diartikan sebagai bahan buangan atau bahan sisa dari
proses penggilingan padi. Proses penghancuran limbah secara alami
berlangsung lambat, sehingga limbah tidak saja mengganggu lingkungan
sekitarnya tetapi juga mengganggu kesehatan manusia. Pada setiap
penggilingan padi akan selalu kita lihat tumpukan bahkan gunungan sekam
yang semakin lama semakin tinggi. Saat ini pemanfaatan sekam padi
tersebut masih sangat sedikit, sehingga sekam masih tetap menjadi bahan
limbah yang mengganggu lingkungan (Aziz, 1992).
Sekam padi terdiri dari lapisan keras yang meliputi kariopsis yang
terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling
bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terspisah dari
butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan (Aziz,
1992).
Struktur sekam padi memiliki empat lapisan yaitu epidermis terluar yang
dilapisi kulit ari, Scelerenchyma, Spongi parenchyma, epidermis
terdalam. Dari keempat lapisan di atas sekam padi meiliki silikon yang
dominan pada kedua lapisan epidermisnya yang berfungsi sebagai pengeras
dan pelindung gabah terhadap jamur (Aziz, 1992).
Sifat kimia sekam padi secara umum tersusun atas komponen organik dan
anorganik. Komponen organik meliputi karbohidrat yang didominasi oleh
selulosa dan hemiselulosa. Protein kasar dalam sekam padi sekitar 3% dan
lipid 0,039-2,98% (Primo dkk, dalam Luh, 1980). Jumlah lignin murni
dalam sekam padi sekitar 19,20-24,47% (Lenzio dalam Luh, 1980). Vitamin
yang dikandung dalam sekam padi diantaranya thiamin, riboflavin, dan
niacin kemudian sekitar 13,2-29,0% dari berat sekam padi adalah komponen
anorganik seperti Fe, Ca, Mg, P, dan lain-lain merupakan senyawa yang
dibutuhkan dalam pertumbuhan padi (Houston dalam Luh, 1980).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar